Food History #4

Assalamu Alaikum Wr. Wb
Kali ini aku akan menjelaskan sedikit tentang mantau dan lumpia.
- Mantau




Masyarakat Cina, khususnya Beijing memang kaya akan budaya dan tradisi. Begitu pula dengan aneka macam kuliner tradisional yang ada, bahkan resepnya telah turun-temurun dari generasi ke genarasi. Salah satu makanan dengan resep turun-temurun dan menjadi makanan populer di Beijing adalah Mantou. Mantou merupakan makanan pokok di daerah Cina bagian utara. Makanan ini juga dapat ditemui di kawasan kuliner di Beijing seperti Wangfujing, Jiumen Street yang merupakan tempat menjual jajanan pasar di Beijing, atau di restoran-restoran yang ada di Beijing, seperti Restoran Donglaishun. Mantou merupakan sejenis roti yang dikukus, mirip Bakpao, yang berbahan dasar tepung beras dan ragi. Perbedaannya Mantou tidak memiliki isi di dalamnya, dan tekstur Mantou lebih padat dari Bakpao.

Di daerah Cina bagian utara, makanan ini merupakan makanan yang mahal, karena bahan-bahan yang digunakan merupakan bahan-bahan pilihan dan berkualitas tinggi. Mantou memiliki rasa manis, dan padat, namun ketika dikunyah sangat lembut. Bentuk Mantou pada umumnya berbentuk persegi panjang yang menggelembung, dengan bagian samping lebih menggelembung dari bagian atasnya. Makanan ini juga tergolong makanan yang mengenyangkan, juga harganya murah, berkisar antara 2 hingga 3 Yuan, dan dapat pula dibawa sebagai bekal diperjalanan saat berwisata ke Beijing. Dalam bahasa Cina, kata Mantou memiliki arti “Kepala Orang Barbarian”. Cerita ini merupakan cerita yang populer dari Periode Kerajaan, saat Zhuge Liang (panglima tentara) memimpin perang melawan pasukan Shu, setelah mengalahkan penguasa Barbar Meng Huo. Namun di tengah perjalanan, Zhuge Liang bertemu dengan sungai dengan arus yang sangat deras.

Pasukan Zhuge Liang tidak bisa melewati sungai itu, kemudian sang penguasa Barbar memberitahukan bahwa cara untuk menyeberangi sungai tersebut adalah dengan mengorbankan 50 kepala orang Barbar untuk menenangkan dewa penunggu sungai. Namun Zhuge mempunyai ide lain, yaitu membuat roti yang menyerupai kepala manusia, kemudian ia membunuh sapi dan kuda, lalu dagingnya diisikan ke dalam roti tersebut, hingga mirip dengan  kepala manusia sungguhan. Zhuge Liang dan pasukannya kemudian melemparkan roti isi tersbut ke dalam sungai, dan akhirnya ia dan pasukannya berhasil menyeberang sungai.

Itulah cerita yang menginspirasi terciptanya Mantou. Hingga kini, Mantou tetap mempertahankan cita rasanya yang manis dan lembut. Terdapat cara menyantap Mantou yang berbeda di dalam tradisi masyarakat Cina, yaitu ada yang digoreng dan ada pula yang dikukus. Biasanya Mantou goreng dimakan dengan susu kental manis, sedangkan Mantou yang dikukus dimakan tanpa tambahan apapun. Bahkan di tempat-tempat perbelanjaan atau mal seperti The Place dan Xindongan, Mantou dikemas dalam kemasan yang siap untuk dikukus atau digoreng. Jika anda sedang berwisata ke Beijing, Mantou sangat cocok sebagai bekal anda di perjalanan, disamping harganya yang murah juga rasanya yang enak. Jangan lupa jika anda berada di Beijing, kunjungi pula tempat-tempat wisata menarik yang ada di Beijing.

-Lumpia Semarang

Lumpia semarang adalah jenis makanan seperti  rollade, namun lumpia memiliki isi yang khas yaitu rebung atau bambu muda, yang dicampur dengann telur, dan daging ayam atau bisa juga dengan udang. Lumpia semarang merupakan jajanan khas untuk oleh-oleh bagi orang yang datang ke semarang.

Lumpia semarang mempunyai cita rasa yang khas dengan perpaduan rasa antara Tionghoa dan rasa Indonesia. Menurut sejarah dari berbagai sumber lumpia semarang sendiri pada awalnya dibuat oleh seorang keturunan Tionghoa yang kemudian menikah dengan orang Indonesia dan menetap di Semarang, Jawa Tengah.

Kepopuleran lumpia semarang dimulai ketika makanan ini dijajakan dan dikenal di Semarang ketika pesta olahraga GANEFO diselenggarakan pada masa pemerintahan Presiden Soekarno. Sejak saat itulah nama lumpia semarang menjadi dikenal banyak orang, terutama di Indonesia

Seperti ditulis di Wikipedia.org di Semarang ada enam jenis lumpia dengan variasi rasa yang berbeda - beda. Dari keenam aliran citarasa lumpia tersebut adalah sebagai berikut :

6 Aliran Rasa Lumpia Semarang

Aliran Pertama :  adalah Gang Lombok (Siem Swie Kiem)
Generasi tertua saat ini, yaitu generasi ketiga Siem Swie Kiem (68), tetap setia melayani konsumennya di kios warisan ayahnya (Siem Gwan Sing) di Gang Lombok 11. Keistimewaan lumpia Gang Lombok ini menurut sejumlah penggemarnya yang sempat ditemui di kios tersebut adalah racikan rebungnya tidak berbau, juga campuran telur dan udangnya tidak amis.

Aliran Kedua :  adalah aliran Jalan Pemuda (almarhum Siem Swie Hie)

Aliran Ketiga :  adalah aliran Jalan Mataram (almarhumah Siem Hwa Nio).
Adapun generasi keempat lainnya, yaitu anak-anak dari almarhum Siem Hwa Nio (kakak perempuan dari Siem Swie Kiem) meneruskan kios ibunya di Jalan Mataram (Jalan MT Haryono) di samping membuka kios baru di beberapa tempat di Kota Semarang. Di antara anak-anak almarhum Siem Hwa Nio ini ada juga yang membuka cabang di Jakarta. Bahkan ada cucu almarhum Siem Hwa Nio sebagai generasi kelima membuka kios lumpia sendiri di Semarang.
Ketiga aliran tersebut merupakan satu keluarga Siem Gwan Sing–Tjoa Po Nio.  Siem Gwan Sing–Tjoa Po Nio sendiri merupakan menantu dan putri tunggal dari pencipta lumpia Semarang, yaitu Tjoa Thay Yoe–Wasih.

Aliran Keempat :  adalah sejumlah bekas pegawai lumpia Jalan Pemuda,
Lumpia buatan generasi keempat dapat kita peroleh di kios lumpia Mbak Lien alias Siem Siok Lien (43) di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran. Mbak Lien meneruskan kios almarhum ayahnya, Siem Swie Hie, yang merupakan abang dari Siem Swie Kiem, di Jalan Pemuda (mulut Gang Grajen) sambil membuka dua cabang di Jalan Pandanaran.

Kekhasan lumpia Mbak Lien ini adalah isinya yang ditambahi racikan daging ayam kampung. Ketika awal mula meneruskan usaha almarhum ayahnya, Mbak Lien membuat tiga macam lumpia, yaitu lumpia isi udang, lumpia isi ayam (untuk yang alergi udang), dan lumpia spesial berisi campuran udang serta ayam. Tetapi, karena merasa kerepotan dan apalagi kebanyakan pembeli suka yang spesial, sekarang Mbak Lien hanya membuat satu macam saja, yaitu lumpia istimewa dengan isi rebung dicampur udang dan ayam.

Aliran Kelima :  adalah orang-orang dengan latar belakang hobi kuliner yang membuat lumpia dengan resep hasil pembelajaran dari lumpia yang sudah beredar.
dan yang terakhir adalah lumpia Jalan TanggaMus (Ny. Mechtildis Tyastresna Halim) lumpia nya bulat-bulat dan gurih

Selain keluarga-keluarga leluhur pencipta lumpia semarang tersebut, sekarang banyak juga orang-orang ”luar” yang membuat lumpia semarang. Mereka umumnya mantan karyawan mereka. Mereka yang mempunyai hobi kuliner juga turut meramaikan bisnis lumpia semarang dengan membuat lumpia sendiri, seperti Lumpia Ekspres, Phoa Kiem Hwa dari Semarang International Family and Garden Restaurant di Jalan Gajah Mada, Semarang.


0 komentar:

Posting Komentar