LOCAL FOOD
Soto Betawi
Sejarah
Sebelum berbicara tentang soto betawi dan kuliner betawi lainnya, ada baiknya kita mengenal tentang betawi terlebih dahulu. Betawi adalah cikal bakal dari Ibukota DKI Jakarta. Betawi juga menjadi istilah bagi penduduk asli Kota Jakarta. Sejarah betawi memiliki keterkaitan dengan budaya Cina dan Belanda yang berkembang di Batavia pada masa lalu. Di tahun 1740, banyak orang Cina yang merantau ke Batavia memutuskan untuk berontak dari Belanda yang saat itu menjajah Indonesia. Pemberontakan ini menghasilkan pertumpahan darah antara orang keturunan Cina dengan tentara Belanda. Di saat inilah, percampuran budaya membaur antara warga asli Betawi dengan pendatang. Belanda pun terus membangun Batavia menjadi pusat pemerintahan Belanda pada saat itu. Belanda juga membangun pelabuhan baru setelah Sunda Kelapa bernama Tanjung Priok.
Bahan:
· Babat sapi 150 gram
· Paru sapi seberat 150 gram
· Daging sandung lamur atau sengkel sebanyak 300 gram
· Usus sapi 150 gram
· 500 ml Santan encer sebanyak
· 200 ml Susu sapi sebanyak
· 1/2 L air untuk merebus kira-kira 1,5 liter
· 3 sdm minyak, untuk menumis
Bumbu (dihaluskan):
· 3 bh Cabai merah besar
· 10 butir bawang merah
· 7 siung bawang putih
· 1 sdt merica bubuk
· 2 cm jahe
· 2 sdt jintan
· 1 sdt cengkeh
· 4 lembar daun salam
· 2 batang serai, yang sudah dimemarkan
· Garam secukupnya
Bahan Pelengkap:
· Tomat merah potong potong menjadi 12 bagian
· Sebatang daun bawang, iris serong halus
· Sebatang daun seledri, rajang halus
· Bawang goreng
· Emping goreng
· Sambal cabai rawit
· Acar
Cara Membuat:
1.Rebus daging sengkel dan sandung lamur dengan air, rebus sebentar hingga daging berubah warna, kemudian tiriskan dan buang air rebusan pertama, kemudian rebus daging tadi dengan 1,5 liter air dan 1 sendok makan garam, rebus hingga daging sengkel dan sandung lamur lunak. Angkat tiriskan kemudian potong-potong dadu, sisihkan air kaldunya.
2.Rebus semua daging jerohan hingga empuk dan tiriskan, kemudian buang air rebusannya karena air rebusan kaldu daging yang kita gunakan sebagai kuah soto. Potong-potong babat, paru dan usus menjadi ukuran kecil.
3.Panasi kaldu daging dengan api sedang kemudian tumis bumbu halus, daun salam dan sereh dengan minyak goreng hingga matang dan wangi, segera masukkan tumisan bumbu ke dalam air kaldu, aduk hingga rata. Masukkan potongan daging dan jerohan ke dalam air kaldu kemudian tambahkan air susu dan santan, aduk aduk hingga kuah mendidih tambahkan garam dan cicipi kuah hingga di dapat rasa yang pas (sesudah santan masuk terus aduk aduk agar santan tidak pecah/pisah dengan air kaldu). Matikan api, sajikan.
Cara Penyajian:
»Sajikan soto dalam mangkuk, beri irisan tomat, daun bawang. daun seledri, dan bawang goreng. Hidangkan bersama emping, sambal, dan acar dalam tempat terpisah.
»Jika suka minyak samin, beri 1 sendok makan minyak samin ke dalam mangkuk ketika kuah panas mengepul. Biarkan minyak samin meleleh bersama kuahnya, dan soto siap disantap.
Aroma soto betawi yang khas pastinya cocok sekali untuk Bunda sajikan dirumah, ditambahkan dengan irisan jeruk limau dan beberapa potongan emping, hmm pastinya akan sangat nikmat dan keluarga menyukainya.
Kerak Telor
Sejarah
Kerak Telor sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Semuanya berawal dari puluhan tahun yang lalu dimana makanan lezat yang satu ini tercipta secara tidak sengaja atau coba coba dari sekawanan orang Betawi yang tinggal di daerah Menteng ibukota Jakarta.
Waktu itu di Jakarta atau dulu dikenal dengan Batavia masih mempunyai banyak pohon kelapa yang tumbuh memenuhi wilayah Batavia, dikarenakan banyaknya pohon Kelapa yang tumbuh masyarakat Betawi sangat memanfaatkan hasil dari buah Kelapa itu.
Sekitar tahun 1970 an masyarakat Betawi mulai memberanikan diri menjajakan Kerak Telor di kawasan Tugu Monas, perlahan tapi pasti makanan yang satu ini mulai menjadi daya tarik orang orang yang datang ke Jakarta, tidak hanya sampai disitu saja makanan yang satu ini juga sempat menjadi makanan orang orang elit pada zaman dulu.
Ada dua jenis Kerak Telor yang kita kenal sampai sekarang :
Kerak Telor Ayam : Terbuat dari Telor Ayam
Kerak Telor Bebek : Terbuat dari Telor Bebek
Sekarang Kerak Telor sudah menjadi makanan khas ibukota Jakarta, setiap ada event besar seperti pekan raya Jakarta, Jakarta fair, atau event event yang mengundang banyak orang Kerak Telor selalu terlihat di pinggiran jalan, dikarenakan para penjaja makanan yang satu ini lebih memilih berjualan secara tradisional supaya bisa menjaga ciri khas makanan tersebut.
Dari kalangan atas sampe kalangan bawah sangat menyukai Kerak Telor dikarenakan rasanya yang sangat gurih dan bikin ketagihan membuat makanan yang satu ini menjadi salah satu sajian tradisional terlezat di Indonesia. President kita yang ke 7 pak Joko Widodo sangat menyukai makanan yang satu ini.
Pada zaman kepemimpinan gubernur Ali Sadikinlah Kerak Telor mulai di hidupkan dan di promosikan keberadaanya dan sampai pada kepemimpinan Fauzi Bowo, Joko Widodo dan Basuki Thahaja Purnama Kerak Telor selalu diutamakan jika ada Event event besar dijakarta sampai sekarang, walaupun sibuk mengurus permasalah Ibukota mereka selalu memperhatikan sajian tradisional Betawi yang satu ini.
Makanan yang satu ini tidak lagi hanya bisa dibuat oleh orang betawi saja, akan tetapi sekarang sudah banyak orang orang yang bisa membuat kerak telor, dikarenakan resep makanan yang satu ini sudah banyak beredar di toko buku dan di internet. Selain itu penjaja makanan ini juga kebanyakan tidak didominasi oleh orang Betawi lagi, sudah banyak orang orang Indonesia lainnya yang menjual makanan yang satu ini, walaupun begitu makanan ini tetap dikenal orang makanan asli khas Betawi.
Selain dijajakan di Jakarta, makanan ini juga sudah ramai di jajakan di daerah Indonesia lainnya dan di luar negeri juga sudah ramai di jajakan, seperti di Malaysia, Amerika dan Arab Saudi, makanan ini sudah Go Internasional, dan sudah
Harga kerak telor juga sangat bervariasi tergantung porsi dan lokasi dimana makanan ini dijajajakan, biasanyan makanan ini dijual seharga Rp. 10.000 untuk kerak telor Ayam dan Rp. 15.000 untuk Kerak Telor Bebek, apabila lokasi tempat penjual berada di dalam kawasan yang elit atau event nya lumayan besar harga Kerak Telor relative lebih mahal.
Bahan yang dibutuhkan
· 100 gram beras ketan putih
· 250 ml air
· 100 gram kelapa parut, sangrai untuk penabur
· 15 gram ebi udang, seduh, sangrai, dan haluskan
· 5 butir telur bebek
· 30 gram bawang merah, goreng kering
· 1 sendok makan minyak goreng untuk menumis bumbu halus
· Bawang merah goreng khusus untuk taburan
Bumbu yang dihaluskan :
· 4 buah cabai merah keriting
· 1/2 sdt merica butiran
· 3 cm kencur
· 1 cm jahe
Cara membuat kerak telor betawi :
1. Rendam beras ketan putih di dalam air selama satu malam, tiriskan.
2. Panaskan minyak, tumis bumbu halus hingga harum.
3. Bubuhkan 1 1/2 sendok makan beras ketan putih pada wajan cekung yang sudah panas. Siram dengan 3 sendok makan air redaman beras, biarkan hingga agak kering.
4. Pada satu tempat, kocok 1 butir telur bebek, 1/2 sendok teh bumbu halus yang sudah ditumis, 1/2 sendok teh ebi, 1/2 sendok makan bawang merah goreng, 1/8 sendok teh gula pasir, dan 1/8 sendok teh garam bubuk.
5. Siram campuran tersebut ke atas ketan pada wajan, aduk sambil ratakan dan atur ketebalannya dengan mengira-ngira. Tutup wajan hingga matang. Balik wajan cekung di atas bara api, biarkan sampai benar-benar matang.
6.Terakhir, taburi kelapa sangrai dan bawang goreng sebelum disajikan.
http://sejarahmasakan.blogspot.co.id/2016/06/sejarah-kerak-telor.html?m=1
Bahan yang dibutuhkan
· 100 gram beras ketan putih
Bahan yang dibutuhkan
· 100 gram beras ketan putih
· 250 ml air
· 100 gram kelapa parut, sangrai untuk penabur
· 15 gram ebi udang, seduh, sangrai, dan haluskan
· 5 butir telur bebek
· 30 gram bawang merah, goreng kering
· 1 sendok makan minyak goreng untuk menumis bumbu halus
· Bawang merah goreng khusus untuk taburan
Bumbu yang dihaluskan :
· 4 buah cabai merah keriting
· 1/2 sdt merica butiran
· 3 cm kencur
· 1 cm jahe
Cara membuat kerak telor betawi :
1. Rendam beras ketan putih di dalam air selama satu malam, tiriskan.
2. Panaskan minyak, tumis bumbu halus hingga harum.
3. Bubuhkan 1 1/2 sendok makan beras ketan putih pada wajan cekung yang sudah panas. Siram dengan 3 sendok makan air redaman beras, biarkan hingga agak kering.
4. Pada satu tempat, kocok 1 butir telur bebek, 1/2 sendok teh bumbu halus yang sudah ditumis, 1/2 sendok teh ebi, 1/2 sendok makan bawang merah goreng, 1/8 sendok teh gula pasir, dan 1/8 sendok teh garam bubuk.
5. Siram campuran tersebut ke atas ketan pada wajan, aduk sambil ratakan dan atur ketebalannya dengan mengira-ngira. Tutup wajan hingga matang. Balik wajan cekung di atas bara api, biarkan sampai benar-benar matang.
6.Terakhir, taburi kelapa sangrai dan bawang goreng sebelum disajikan.
http://sejarahmasakan.blogspot.co.id/2016/06/sejarah-kerak-telor.html?m=1
Bahan yang dibutuhkan
· 100 gram beras ketan putih
· 250 ml air
· 100 gram kelapa parut, sangrai untuk penabur
· 15 gram ebi udang, seduh, sangrai, dan haluskan
· 5 butir telur bebek
· 30 gram bawang merah, goreng kering
· 1 sendok makan minyak goreng untuk menumis bumbu halus
· Bawang merah goreng khusus untuk taburan
Bumbu yang dihaluskan :
· 4 buah cabai merah keriting
· 1/2 sdt merica butiran
· 3 cm kencur
· 1 cm jahe
Cara membuat kerak telor betawi :
1. Rendam beras ketan putih di dalam air selama satu malam, tiriskan.
2. Panaskan minyak, tumis bumbu halus hingga harum.
3. Bubuhkan 1 1/2 sendok makan beras ketan putih pada wajan cekung yang sudah panas. Siram dengan 3 sendok makan air redaman beras, biarkan hingga agak kering.
4. Pada satu tempat, kocok 1 butir telur bebek, 1/2 sendok teh bumbu halus yang sudah ditumis, 1/2 sendok teh ebi, 1/2 sendok makan bawang merah goreng, 1/8 sendok teh gula pasir, dan 1/8 sendok teh garam bubuk.
5. Siram campuran tersebut ke atas ketan pada wajan, aduk sambil ratakan dan atur ketebalannya dengan mengira-ngira. Tutup wajan hingga matang. Balik wajan cekung di atas bara api, biarkan sampai benar-benar matang.
6.Terakhir, taburi kelapa sangrai dan bawang goreng sebelum disajikan.
0 komentar:
Posting Komentar