Famous Food

Kali ini saya akan menjelaskan beberapa makanan mulai dari sejarah hingga cara pembuatannya.

Sushi


Dilansir dari Sushifaq, Rabu (1/3/2017), sushi pertama kali dibuat oleh penduduk asli China pada abad kedua sebelum masehi. Awalnya, sushi muncul berkat kebiasaan penduduk China yang kerap mengawetkan makanan.

Pada saat itu, ikan sengaja ditempatkan didalam beras sebagai proses fermestasi. Cara ini memungkinkan seseorang untuk menjaga kondisi dan rasa ikan selama beberapa waktu. Ketika ingin menyantapnya, buang beras dan ikan pun siap untuk disantap.

Seiring berjalannya waktu, metode ini berhasil menyebar ke seluruh daratan China, hingga ke Negeri Sakura Jepang. Mereka mengambil konsep tersebut dan memodifikasinya lebih lanjut.

Awalnya, hidangan yang disajikan hanya berupa nasi dan ikan saja. Namun, pada awal abad ke-18, distrik Matsumoto Yoshiici Edo (sekarang bernama Tokyo) mulai membumbui nasi dan ikan dengan cuka anggur. Hal ini memungkinkan para pembeli untuk langsung menyantapnya, tanpa harus menunggu berbulan-bulan seperti yang dilakukan penduduk asli China.

Pada awal abad ke-19, seorang pria bernama Hanaya Yoheii melakukan sebuah perubahan besar dalam proses pengolahan dan penyajian sushi. Ia tidak lagi membungkus daging ikan dengan nasi, Yohei justru menyajikan potongan daging ikan segar di atas sepotong nasi berbentuk persegi panjang.

Teknik tersebut dikenal dengan sebutan ‘nigiri sushi’ atau ‘edomae sushi’. Hingga saat ini, hampir seluruh restoran sushi di Jepang menyajikan produk mereka dengan teknik tersebut.

Dulunya, sushi banyak dijajakan oleh warung-warung di pinggir jalan sebagai camilan ringan saja. Oleh karena itu, makanan ini dikenal sebagai makanan cepat saji pertama yang ada di Jepang.

Setelah Perang Dunia II berakhir, warung sushi mulai banyak ditutup, dan ada juga yang dipindahkan pada kawasan yang lebih layak dan bersih. Konsepnya pun mulai berubah. Lebih banyak tempat duduk formal yang disediakan, dan secara tidak langsung, cara ini juga berhasil mengubah mindset semua kalangan bahwa sushi menjadi salah satu makanan ‘mewah’ yang ada di negara tersebut.

Sushi modern

Kini, sushi tidak hanya dikaitkan sebagai salah satu makanan tradisional Jepang, makanan ini mulai berevolusi ketingkat yang lebih modern, dan bahkan jauh lebih kompleks.

Sudah banyak pengaruh budaya Barat yang melahirkan gaya pengolahan sushi terbaru. Sebut saja california rolls. Ini merupakan jenis sushi modern (fusion) yang dapat ditemukan di restoran-restoran sushi kelas atas.

Cara membuat sushi sederhana.
  • Bahan membuat Nasi Sushi :
150 grm beras jepang beli saja yang import
200 ml air lebih baik yang saud dimasak mateng
1/2 sdm rice vinegar
Garam secukupnya
Gula pasir secukupnya
  • Bahan Untuk sushi
2 lbr nori pilih dengan ukuran 19x20cm
6 buah crab yang berbentuk stik
6 ptg avokad cuci dan kita potong memanjang
8 ptg ketimun jepang,cuci dan buang bijinya kemudian potong memanjang
1 sdt wijen putih kemudian kita sangrai
1/4 sdt wijen hitam kemudian kita sangrai
  • Cara Membuat Sushi :
1.Yang pertama membuat nasi sushi , yaitu kemudian cuci beras tersebut sampai bersih kemudian tiriskan
2.Memasaknya kedalam rice cooker, ambil air dan tuang masak sampai menjadi matang, jika sudah matang, diamkan nasi beberapa saat.
3.Dalam keadaan panas tuang nasi tersebut kedalam nampan kemudian sisahkan dan biarkan hangat
4.Jika sudah kemudian campur menggunakan rivce vinegara biar enak tambahkan dengan garam juga gula pasir diaduk sampai rata dan tutup dengan kain lap yang bersih yang lembab
5.Ambil nasi sushi yang kira kira dengan ukuran 120 gr, lalu kepal kepal, ditaruh diatas selembar nori, dan ratakan dan sisahkan 1 cm, dari ujungnya
6.Selanjutnyataburkan di bagaian tengahnya sama campuran wijen hitam dan putih agar kelihatan cantik
7.Sekarang balik diatas makishu atau bisa di sebut dengan anyaman bambu. Balik di atas Makishu (anyaman bambu) dan tata crab stiknya, dengan avocado dan juga timun jepangnya dan sambil di gulung dan di padatkan.



Sashimi


Sashimi (刺身?) adalah makanan Jepang berupa makanan laut dengan kesegaran prima yang langsung dimakan dalam keadaan mentah bersama penyedap seperti kecap asin, parutan jahe, dan wasabi.

Makanan laut segar seperti ikan, kerang, dan udang karang dihidangkan dalam bentuk irisan kecil yang mudah dimakan, sedang udang berukuran kecil ada yang hanya dikupas kulit dan dibuang kepalanya saja.

Tsuma adalah sebutan untuk bahan makanan penyerta yang bisa berupa lobak yang dipotong panjang-panjang dengan ukuran sangat halus, daun berwarna hijau yang disebut Oba (Aojizo), atau rumput laut seperti Wakame dan Tosakanori.

Sashimi juga berarti menikmati sesuatu dalam keadaan mentah, mulai dari potongan mentah daging Kuda (Basashi), daging ayam (Torisashi), hati ayam atau hati sapi, sampai pada potongan Konnyaku dan kembang tahu yang disebut Yuba.

Di daerah Kansai, sashimi lebih dikenal dengan sebutan O-tsukuri.

Berbicara mengenai makanan mentah (raw food) memang tak bisa terlepas dari Jepang. Negeri matahari terbit ini terkenal gemar mengonsumsi daging ikan secara mentah yang biasa disebut sashimi.

Kebiasaan mengonsumsi ikan secara mentah ini telah dimulai masyarakat Jepang sejak zaman nenek moyang. Selain itu, kondisi geografis Jepang juga mendukung masyarakatnya mengonsumsi ikan secara mentah.

 Seperti dikutip dari Cambridge.org, secara geografis, Jepang berada di pertemuan arus hangat dan dingin yang memberikan sumber daya alam (ikan) yang melimpah. Kondisi ini membuat masyarakat Jepang gemar bereksplorasi cara mengolah ikan.

Masyarakat Jepang menilai hidangan ikan  memiliki status sosial lebih tinggi ketimbang hidangan sayuran, terutama sebagai makanan suguhan di acara pesta-pesta besar.

Meski begitu, kesulitan pengiriman ikan laut segar secara modern mengurangi tingkat konsumsi ikan laut segar di pedalaman, dan bahkan digantikan dengan ikan air tawar sebagai hidangan utama.

 Masyarakat Jepang mengenal pameo terkenal mengenai konsep dasar mengolah hidangan ikan, yakni “Makanlah ikan terutama secara mentah, lalu pangganglah, dan rebuslah sebagai pilihan terakhir”.

Pameo tersebut menekankan bahwa cara terbaik merasakan cita rasa dan tekstur ikan adalah ketika ikan masih segar dan mentah. Jika kondisi ikan kurang segar, maka cara terbaik mengonsumsinya adalah dengan menambahkan garam dan memanggangnya.

Jika kondisi  ikan tidak segar,maka lebih baik merebusnya dengan bumbu-bumbu seperti kecap Jepang ( shoyu ) atau pasta kedelai (miso).

Tradisi mengonsumsi  ikan mentah telah dilakukan masyarakat Jepang sejak zaman nenek moyang. Namasu, atau cara memakan ikan mentah yang dipotog tipis dan dicelupkan ke dalam saus cuka adalah salah satu contohnya.

Bagaimanapun,sashimi menjadi lebih populer sejak abad ke-17, ketika popularitas kecap shoyumeningkat. Irisan ikan mentah yang segar akan dimakan setelah dicelupkan ke dalam kecap shoyu dengan tambahan sedikit wasabi (Wasabia Japonica), sambal yang berasal dari tumbuhan yang mirip dengan lobak.

Filosofi memasak pada umumnya mengarah pada penciptaan rasa baru yang tidak ada secara alami. Cita rasa baru tersebut dihasilkan dari proses memasak dan menambahkan bumbu-bumbu pada bahan masakan.

Namun cara memasak tradisional Jepang justru kebalikannya. Gagasan dari cara memasak Jepang adalah untuk mempertahankan cita rasa alami dari bahan masakan dengan seminimal mungkin proses memasak. Karenanya, sashimi, bisa dianggap sebagai masakan yang melambangkan filofosi cara memasak tradisional Jepang.
  • Bahan membuat Sashimi :

300 gram fillet ikan tuna
300 gram fillet ikan kakap
300 gram fillet ikan salmon
  • Saus Cuka manis :

100 ml air
100 gram gula pasir
5 sendok makan cuka masak
1/2 sendok teh garam
  • Acar sayuran Sashimi ala Jepang

150 gram wortel, iris berbentuk korek api
150 gram lobak putih,iris berbentuk korek api
150 gram mentimun jepang/kyuri,iris berbentuk korek api
10 cm jahe, kupas, iris berbentuk korek api
2 butir bawang merah
1 buah cabai merah, iris berbentuk korek ap
  •  Saus Shoyu :

240 ml shoyu (kecap asin jepang)
1 sendok makan gula pasir
1 sendok makan air jeruk lemon
1/2 sendok teh merica putih bubuk
1 1/2 sendok makan minyak wijen
  • Taburan Sashimi ala Jepang ;

3 batang daun bawang, iris berbentuk korek api
3 sendok teh biji wijen
2 batang daun ketumbar
10 cm jahe, kupas, iris berbentuk korek api
  • Cara membuat Sashimi Jepang :

Langkah pertama yang dilakukan adalah iris terlebih dahulu fillet ikan dengan ukuran 6x3cm lalu susun di piring saji. Kemudian tutupi dengan plastik lengket dan sisihkan di dalam kulkas.
Kemudian untuk saus cuka manis, langkah membuatnya panaskan gula, air dan cuka diatas api kecil
Kemudian volume dibiarkan untuk berkurang hingga menjadi 50 ml. Bubuhi garam , angkat dan campurkan dengan acar sayuran
Lalu tuang diatas ikan dan tambahkan saus shoyu. Beri taburan dan sajikan Sashimi Jepang yang enak.

0 komentar:

Posting Komentar